Loading
Image of a guest lounging in a pool at a hotel or villa in Bali, illustrating strategies to increase hotel occupancy in low season.

8 Cara Meningkatkan Okupansi Hotel di Low Season di Bali

Beradaptasi dan Berkembang: Cara Meningkatkan Okupansi Hotel di Low Season

Anda pasti tahu bahwa ada waktu yang disebut low seasong dalam industri pariwisata. Menjalankan bisnis perhotelan berarti menghadapi situasi ini. Dan adaptasi adalah kuncinya. Selama low season, Anda dapat beradaptasi dengan menerapkan kebijakan pemesanan yang fleksibel, menawarkan paket spesial, atau menargetkan pasar niche. Mari kita pelajari lebih lanjut tentang Cara Meningkatkan Okupansi Hotel di Low Season dan memaksimalkan pendapatan selama waktu-waktu sepi.


Kapan Low Season di Bali?

Low Season sering kali terjadi pada akhir bulan February hingga akhir March. Untuk mengatasi low season di Bali, Anda perlu menyesuaikan strategi Anda. Sebuah laporan dari Badan Pusat Statistik Bali menunjukkan bahwa low season bagi pengunjung ke Bali adalah dari Januari hingga Maret. Dalam hal ini, Anda sebaiknya mengambil langkah-langkah untuk beradaptasi selama low season dan bersiap untuk musim ramai.

Berikut adalah delapan strategi untuk meningkatkan hunian hotel selama low season di Bali.

8 Cara Meningkatkan Okupansi Hotel di Low Season di Bali

Infografis ini menyajikan 8 langkah tentang Cara Meningkatkan Okupansi Hotel di Low Season dan membahas strategi untuk peningkatan pemesanan.

Tawarkan Kebijakan Pemesanan yang Fleksibel

Sediakan opsi pemesanan yang fleksibel, seperti pembatalan gratis atau perubahan tanggal,. Hal ini untuk menyesuaikan kekhawatiran dan mendorong para wisatawan untuk memesan penginapan mereka.

  • Memahami Permintaan akan Fleksibilitas: Sebuah survei menunjukkan bahwa 76% tamu menghargai kebijakan pembatalan dan pengembalian dana yang fleksibel.
  • Hasil yang Terbukti: Penelitian Booking.com menunjukkan bahwa daftar dengan pembatalan gratis melihat peningkatan 3% dalam tingkat konversi, menunjukkan bahwa fleksibilitas dapat secara signifikan memengaruhi perilaku pemesanan.
  • Manfaat Kebijakan Fleksibel: Anda dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, memberikan keunggulan kompetitif, dan meningkatkan tingkat hunian selama waktu-waktu sepi.
We dig deeper into how consumers react to hotel booking ads

Tawarkan Paket Spesial

Buatlah paket menarik dengan tarif diskon, layanan gratis, atau fasilitas tambahan untuk menarik tamu selama waktu-waktu sepi.

Penawaran yang Disesuaikan untuk Low Season

Selama bulan-bulan low season, membuat paket spesial seperti  “stay longer, pay less”  dapat mengubah tingkat hunian:

  • Menciptakan Nilai: Paket yang menawarkan lebih banyak dengan harga yang lebih rendah menarik bagi tamu yang mencari nilai, mendorong menginap lebih lama dan pengeluaran lebih besar di hotel.
  • Strategi Musiman: Manfaatkan momen ketenangan unik dari low season untuk menawarkan penawaran yang santai dan bernilai tinggi yang menarik pengunjung.

Terapkan Penentuan Harga Dinamis

Gunakan strategi penetapan harga dinamis untuk menyesuaikan tarif kamar berdasarkan fluktuasi permintaan, memastikan penetapan harga yang kompetitif selama periode yang lambat.

  • Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan: Tarif yang lebih rendah selama low season dapat menarik para wisatawan yang hemat biaya, meningkatkan tingkat hunian.
  • Tarif yang Disesuaikan: Sesuaikan harga untuk berbagai jenis tamu untuk memaksimalkan pendapatan dan tingkat hunian sepanjang tahun.
  • Sebagai contoh, sebuah hotel mungkin menurunkan tarif standarnya sebesar 20% pada musim yang lebih sepi untuk menarik para wisatawan yang hemat biaya, dengan demikian meningkatkan tingkat hunian selama periode yang biasanya lebih lambat.

Mengincar Ceruk Pasar Khusus

Fokus pada Tamu Ceruk Pasar Khusus

Identifikasi dan layani Ceruk Pasar Khusus seperti pelancong bisnis, eco-tourists, atau penggemar kesehatan selama low season.

  • Tailored Promotions: Develop marketing campaigns that speak directly to the interests and needs of these groups.
  • Tingkatan Pengalaman Tamu: Tawarkan fasilitas dan layanan khusus yang membuat hotel Anda menjadi pilihan utama bagi para wisatawan ini.

Kolaborasi dengan Bisnis Lokal

Tahukah Anda bahwa saat ini adalah era kolaborasi? Era kolaborasi mengacu pada tren bisnis di mana perusahaan bekerja sama untuk menemukan solusi inovatif dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.

Kemitraan untuk Memperkaya Pengalaman Tamu

Bekerjasama dengan entitas lokal untuk menawarkan pengalaman yang komprehensif:

  • Penawaran Paket: Paket dengan atraksi lokal meningkatkan nilai dan daya tarik hotel Anda.
  • Keterlibatan Komunitas: Berbagi sumber daya dan wawasan dengan bisnis lokal dapat menghasilkan penawaran inovatif yang meningkatkan pengalaman tamu.

Tingkatkan Visibilitas Online Anda

Seorang pria yang sedang bekerja di laptopnya untuk meningkatkan visibilitas online hotelnya, mengilustrasikan strategi untuk meningkatkan hunian hotel selama musim sepi.

Maksimalkan Persiapan Musiman

Menurut penelitian Google, 65% dari orang yang melakukan perjalanan untuk rekreasi dan 69% dan wisatawan bisnis memulai pencarian hotel mereka menggunakan mesin pencari. Mengoptimalkan sisi online Anda sangat penting untuk menarik perhatian calon tamu, terutama selama fase perencanaan perjalanan mereka:

  • Strategi SEO: Tingkatkan situs web dan profil media sosial Anda untuk visibilitas yang lebih baik di mesin pencari.
  • Wawasan Berbasis Data: Menurut Google, sebagian besar wisatawan memulai pencarian hotel mereka secara online, sehingga kehadiran digital Anda menjadi sangat penting untuk menarik pemesanan.

Fokus pada Pengalaman Tamu

Personalisasi Pengalaman Hotel untuk Meningkatkan Kepuasan Tamu

Tingginya Permintaan untuk Personalisasi: 80% dari wisatawan lebih memilih hotel yang menawarkan pengalaman personalisasi.

Strategi Kunci:

  • Layanan yang Disesuaikan: Sesuaikan layanan seperti pengaturan kamar dan pilihan makanan dengan selera individual.
  • Rekomendasi Personal: Tawarkan wawasan dan saran yang disesuaikan dengan minat tamu.
  • Fasilitas Unik: Sediakan fasilitas khusus yang sesuai dengan preferensi tamu.

Manfaat

  • Usaha yang Berulang: Pengalaman yang Dipersonalisasi Membuat Tamu Datang Kembali
  • Ulasan Positif: Meningkatkan kemungkinan umpan balik positif, meningkatkan reputasi.

Investasikan dalam Kampanye Pemasaran

Pemasaran yang Efektif untuk Meningkatkan Okupansi

Manfaatkan pendekatan pemasaran multi-channel yang ditargetkan selama musim sepi untuk mempertahankan tingkat hunian yang tinggi:

  • Periklanan Digital: Sasar demografi tamu tertentu di platform seperti Google Ads dan media sosial.
  • Newsletter Email: Tetapkan hotel Anda dalam ingatan dengan pembaruan reguler dan penawaran eksklusif.
  • Platform Perjalanan: Berkolaborasi dengan situs pemesanan perjalanan untuk menyoroti keunggulan penjualan yang unik dan promosi musiman.

Contoh

Pasangan tersebut menerima email personal yang mempromosikan “romantic summer retreat”  dengan layanan spa dan makan malam mewah, yang mendorong mereka untuk memesan menginap akhir pekan.

Baca Juga: Hotel Marketing Strategy to Increase Occupancy

Kesimpulan

Beradaptasi dengan low season sangat penting bagi hotel untuk berkembang. Dengan menawarkan pemesanan yang fleksibel, paket spesial, dan penetapan harga dinamis, hotel dapat menarik tamu selama musim sepi. Menargetkan pasar niche, berkolaborasi secara lokal, dan meningkatkan visibilitas online adalah strategi yang efektif. Memfokuskan pada pengalaman tamu dan berinvestasi dalam kampanye pemasaran juga meningkatkan tingkat hunian. Dengan pendekatan ini, Anda dapat sukses menghadapi musim sepi dan memastikan kelangsungan kemakmuran dalam industri perhotelan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan

Perubahan musiman dan periode liburan berdampak signifikan pada tingkat hunian hotel. Ini merupakan informasi penting bagi pelancong bisnis, karena harga dan ketersediaan akomodasi bervariasi luas di musim ramai, musim sepi, dan musim rendah.

Istilah “musim ramai” atau “musim puncak” mengacu pada saat pariwisata mencapai puncaknya, menarik jumlah pengunjung terbanyak. Sebaliknya, “musim sepi” atau “musim rendah” mewakili periode ketika pariwisata minimal. Iklim sering menjadi faktor utama dalam menentukan musim sepi untuk suatu kota atau wilayah tertentu.


Bagikan ke

Kategori Lainnya

  • Blog (217)