Kapan High Season di Bali dan Cara Memaksimalkannya
Sulit untuk melupakan pandemi Covid-19 lalu yang sangat melemahkan perekonomian Bali. Penurunan drastis kedatangan wisatawan meredupkan industri pariwisata pulau ini ke titik terendah. Selain itu, bencana alam seperti letusan Gunung Agung juga menjadi penyebab menurunnya pariwisata Bali beberapa tahun lalu. Tahukah Anda, bahkan dalam kondisi normal, industri pariwisata di Bali mengalami pasang surut. Pada saat-saat tertentu, jumlah pengunjung bisa melonjak, namun di waktu lain bisa menurun. Oleh karena itu, penting untuk memahami pola fluktuasi permintaan pariwisata dan hotel dan memanfaatkan momen kapan high season di Bali untuk memaksimalkan efektivitas strategi periklanan Anda.
Daftar Isi
Kapan High Season di Bali?
Orang mengatakan kalau high season di Bali terjadi pada bulan Juli hingga Agustus. Apakah benar demikian?
Sebagai industri yang sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal, pariwisata di Bali tentunya mengalami peak dan off-peak season. Sepanjang tahun, ada momen pengunjung tinggi dan rendah. Namun benarkah high season di Bali terjadi pada bulan Juli hingga Agustus?
Badan Pusat Statistik Bali data menunjukkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali pada tahun 2023. Sebagai pedoman, analisis data ini dapat menjadi acuan yang dapat dipercaya untuk menentukan apakah bulan-bulan tersebut mengalami kunjungan yang tinggi.
Bulan | Mancanegara | Domestik |
Januari | 331.785 | 720.164 |
Februari | 323.510 | 629282 |
Maret | 370.695 | 665.751 |
April | 411.510 | 900.880 |
Mei | 439.475 | 943.713 |
Juni | 478.198 | 883.793 |
Juli | 541.353 | 898.260 |
Agustus | 522.141 | 712.860 |
September | 508.350 | 755.293 |
Oktober | 461.441 | 813.745 |
November | 403.154 | 749.268 |
Desember | 481.646 | 1.204.902 |
Total | 5.273.258 | 9.877.911 |
Data menunjukkan jumlah kunjungan internasional terendah terjadi pada bulan Februari yakni sebanyak 323.510 pengunjung. Sedangkan kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak terjadi pada bulan Juli dan Agustus dengan jumlah pengunjung masing-masing sebanyak 541.353 dan 522.141 orang. Namun berbeda polanya dengan wisatawan domestik. Jumlah kunjungan tertinggi tercatat pada bulan Desember yang mencapai 1.204.902 kunjungan, sedangkan terendah terjadi pada bulan Februari sebanyak 629.282 kunjungan.
Bulan | Okupansi Hotel |
Januari | 46.16% |
Februari | 41.22% |
Maret | 40.01% |
April | 44.31% |
Mei | 47.3% |
Juni | 59.59% |
Juli | 63.6% |
Agustus | 60.64% |
September | 59.25% |
Oktober | 57.43% |
November | 54.89% |
Desember | 62.19% |
Sedangkan terkait tingkat okupansi hotel, tiga bulan tertinggi adalah Juli, Agustus, dan Desember. Tingkat okupansi pada bulan-bulan tersebut sebesar 63,6%, 62,19%, dan 60,64%.
Di Bali, bulan Juli dan Agustus merupakan musim kemarau. Musim kemarau sendiri biasanya terjadi pada bulan April hingga September. Periode ini ditandai dengan kelembapan yang lebih rendah, curah hujan yang lebih sedikit, dan hari-hari yang umumnya lebih cerah. Hal ini menjadikannya salah satu waktu yang paling disukai wisatawan untuk mengunjungi pulau tersebut.
Selama bulan Juli dan Agustus, suhu rata-rata di Bali berkisar antara 23°C (73°F) pada malam hari hingga sekitar 31°C (88°F) pada siang hari. Suhu tersebut ideal untuk aktivitas pantai, menjelajah alam terbuka, dan menikmati keindahan alam Bali dengan nyaman.
Tingkat kelembapan di pulau ini lebih rendah pada bulan-bulan ini, sehingga membuat iklim terasa lebih nyaman dibandingkan dengan musim hujan yang lebih lembap. Selain itu, curah hujan pada bulan Juli dan Agustus sangat sedikit, dan langit juga cerah. Hal ini membuat bulan-bulan ini sangat menarik untuk aktivitas seperti menyelam, snorkeling, dan hiking, serta menghadiri acara dan festival.
Berdasarkan jumlah pengunjung dan kondisi cuaca yang cerah, bulan Juli dan Agustus merupakan bulan high season di Bali. Kombinasi cuaca hangat dan kering serta serangkaian perayaan budaya, termasuk Pesta Kesenian Bali yang terkenal pada bulan Juni dan Juli, menarik banyak wisatawan internasional dan domestik. Akibatnya, selama periode ini, terjadi tarif akomodasi yang lebih tinggi dan atraksi wisata yang lebih ramai.
Jika Anda merencanakan perjalanan ke Bali pada bulan-bulan tersebut, disarankan untuk memesan akomodasi dan aktivitas terlebih dahulu untuk memastikan ketersediaan. Ini juga merupakan waktu yang tepat bagi wisatawan untuk menjelajahi pantai dan pura di pulau ini dalam kondisi cuaca yang nyaman.
Baca juga: 9 Effective Strategies on How to Advertise a Restaurant
Apa yang Diharapkan pada High Season di Bali?
Selama musim high season di Bali, pada bulan Juli dan Agustus, sejumlah besar wisatawan internasional dan lokal mengunjungi pulau ini. Para wisatawan tertarik untuk datang dan menikmati keindahan alam dan budaya Bali.
Bagi kamu hotelier, periode ini memberikan peluang terbaik untuk memaksimalkan okupansi dan memanfaatkan permintaan yang tinggi untuk meningkatkan pendapatan hotel Anda. Namun, mempersiapkan dan menavigasi musim sibuk ini memerlukan perencanaan strategis dan upaya pemasaran yang ditargetkan agar dapat menonjol dalam pasar yang kompetitif.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda harapkan selama high season di Bali.
Apa yang perlu Anda persiapkan dan harapkan
- Peningkatan Permintaan Akomodasi: Anda harus memastikan bahwa semua kamar dirawat dengan baik dan siap untuk tamu. Anda juga harus menerapkan strategi penetapan harga dinamis untuk memaksimalkan pendapatan. Tawarkan paket premium serta penawaran eksklusif untuk membenarkan harga yang lebih tinggi.
- Dibutuhkan Reservasi Lanjutan: High season berarti Anda harus mendorong pemesanan lebih awal. Hal ini bisa dilakukan dengan promosi dan menawarkan insentif untuk pemesanan lebih awal.
- Penawaran dan Paket Musiman: Anda dapat membuat dan mempromosikan paket menarik, termasuk akomodasi, makanan, dan aktivitas. Pertimbangkan paket liburan ramah keluarga atau perjalanan romantis.
- Festival dan Acara: Anda dapat berkolaborasi dengan penyelenggara acara lokal untuk memberikan informasi dan menjual tiket. Selain itu, bisa juga menawarkan paket dan promosi bertema acara.
Jadi, Kapan Waktu Terbaik untuk Mengiklankan Kampanye Hotel Anda?
Berikut ini paparan sekilas terkait waktu terbaik untuk mengiklankan kampanye hotel Anda:
- Awal Kampanye Dimulai: Awal kampanye iklan Anda paling cepat tiga bulan sebelum high season. Pengaturan waktu ini memungkinkan Anda menjangkau tamu yang merencanakan liburan musim panas, yang sering kali dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Dalam kasus peak season di Bali, seperti yang ditunjukkan oleh data, high season terjadi pada bulan Juli hingga Agustus atau terkadang hingga September, jadi secara spesifik, Anda dapat memulai dan mengoptimalkan kampanye pada bulan Februari hingga April.
- Visibilitas Lanjutan: Selama kampanye periklanan Anda berjalan, Anda perlu memastikan bahwa Anda menjaga visibilitas. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk menangkap calon tamu yang merencanankan perjalanan di menit-menit terakhir. Selain itu, hal ini juga bisa untuk memperkuat pesan kepada mereka yang mungkin telah melihat iklan sebelumnya namun belum memesan penginapan mereka. Melanjutkan visibilitas juga berarti Anda harus melanjutkan kampanye yang sedang berlangsung yang dijalankan pada bulan Mei dan Juni.
- Penawaran Spesial Pra-High Season: High season itu istimewa, jadi Anda juga harus memperlakukannya dengan istimewa. Pertimbangkan untuk menjalankan promosi khusus atau pemesanan lebih cepat selama bulan-bulan awal ini untuk memotivasi pemesanan pertama. Hal ini dapat membantu mengunci tingkat hunian menjelang musim ramai dan berpotensi memperpanjang rata-rata lama menginap.
- Manfaatkan Pengingat: Menjelang musim ramai, di Bali, biasanya terjadi pada bulan Juli hingga September. Sekarang saatnya menggunakan iklan berbasis pengingat untuk menjaring wisatawan yang ragu-ragu. Hal ini dapat menyoroti pengalaman unik hotel Anda, penawaran di menit-menit terakhir, atau keuntungan memilih lokasi Anda dibandingkan pesaing.
- Data Pengaruh: Anda dapat menggunakan data dari tahun-tahun sebelumnya untuk memahami kapan orang-orang kemungkinan besar akan memesan perjalanan ke Bali. Sesuaikan jadwal iklan Anda dengan waktu pemesanan high season untuk memaksimalkan iklan yang Anda jalankan.
Kesimpulan
Memulai kampanye iklan dari dua atau tiga bulan sebelum datangnya high season di Bali dapat menarik wisatawan selama tahap perencanaan, sementara pemasaran berkelanjutan hingga bulan Mei dan Juni menargetkan perencana di menit-menit terakhir. Promosi khusus dan penyesuaian strategi proaktif dapat meningkatkan visibilitas dan pemesanan selama masa high season. Navigasi dan eksploitasi yang sukses pada musim high season pariwisata Bali memerlukan perpaduan perencanaan strategis, periklanan yang tepat waktu, dan pemahaman tentang tren pengunjung musiman untuk memaksimalkan tingkat hunian dan pendapatan.
Tips Pro Menjalankan Kampanye Periklanan Hotel Anda Menjelang Peak Season
Strategi Periklanan Utama:
- Nilai Jual Unik: Gunakan visual berkualitas tinggi dan deskripsi menarik untuk menunjukkan hal-hal yang membuat hotel Anda menonjol dan menarik calon tamu.
- Promosi: Tawarkan layanan bundling seperti perawatan spa, pengalaman bersantap, atau tur lokal untuk menambah nilai dan menarik minat wisatawan yang berbeda.
Gunakan Iklan Google Seperti Seorang Profesional:
- Sesuaikan Ad Copy dengan Landing Page: Teks iklan Anda harus sesuai dengan konten halaman arahan Anda. Ini akan meningkatkan skor kualitas dan tingkat konversi.
- Menerapkan Click-Through Rate Best Practices: Meningkatkan CTR dengan menggunakan kapitalisasi judul, kata kunci yang ditargetkan, dan penempatan iklan yang strategis. CTR yang tinggi menghasilkan penempatan iklan yang lebih baik dan pengurangan biaya iklan.
- Manfaatkan Remarketing: Libatkan kembali pengunjung sebelumnya dengan iklan khusus yang mengingatkan mereka akan penawaran unik Anda dan memberikan insentif khusus untuk mendorong pemesanan.
- Integrasikan Kata Kunci Negatif: Gunakan kata kunci negatif untuk memfilter lalu lintas yang tidak relevan dan meningkatkan relevansi iklan. Hal ini membantu memfokuskan anggaran Anda pada kueri penelusuran dengan niat tinggi, sehingga menghasilkan rasio konversi yang lebih tinggi.
Meta Ads:
- Visual yang Menarik: Konten visual adalah kunci untuk menarik perhatian dan memikat calon tamu.
- Call to Action: Call to Action yang kuat dan jelas, seperti “Pesan Sekarang”, “Pelajari Lebih Lanjut”, atau “Dapatkan Harga Spesial”, akan dengan mudah memandu pengguna untuk mengambil langkah berikutnya.
- Pesan Musiman: Teks iklan Anda harus mencerminkan musim high season dan kebutuhan spesifik wisatawan selama waktu tersebut. Gunakan bahasa yang membangkitkan rasa urgensi dan kegembiraan mengenai musim perjalanan yang akan datang.
Frequently Asked Question
Nikmati pesona utama Bali dengan berkunjung pada bulan April, Mei, Juli, Agustus, September, atau Oktober, ketika pulau ini memperlihatkan keindahan sejatinya. Di bulan-bulan ini, hotel-hotel terbaik di Bali tersedia dengan harga diskon, dan tarif penerbangan juga lebih murah. Selain itu, jumlah pengunjung yang lebih sedikit memungkinkan Anda menikmati keindahan pulau ini tanpa keramaian, menawarkan pantai yang tenang, pura yang damai, dan jalan-jalan yang lebih lengang untuk dieksplorasi.
Berkembang dalam industri bisnis yang padat memerlukan pemikiran strategis, wawasan ahli, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan pelanggan. SATUVISION menyediakan layanan konsultasi digital yang disesuaikan untuk mengatasi tantangan ini secara langsung. Dengan keahlian kami dalam transformasi digital dan pemahaman yang tajam tentang dinamika pasar, kami menawarkan solusi yang membantu Anda melewati kompleksitas dunia digital dengan lancar.